Senin, 31 Maret 2008

Indikator Kemusliman

Saudaraku, saya yakin anda tentu telah menyimak kabar tentang sebuah keluarga di Makasar yang terkapar kelaparan. Setelah sekian lama menahan derita, akhirnya si Ibu dan salah seorang anaknya meninggal dunia. Sementara anggota keluarga lainnya nyaris tak tertolong jika tidak segera dibawa ke rumah sakit oleh para tetangganya. Berbahagialah saudaraku, jika anda merasa terenyuh dengan kabar tersebut karena itulah indikator seorang muslim.
Saudaraku, saya yakin hati anda tentu akan bergemuruh saat mendengar pernyataan Lurah dan Seorang Kepala Dinas di Pemda Makassar yang menyalahkan keluarga tersebut yang takpernah membawa anaknya ke Posyandu hingga pemerintah takdapat mendeteksi nasib keluarga tersebut sejak awal. Berbahagialah saudaraku, jika anda tidak terbiasa menyalahkan orang lain saat kita berbuat kesalahan. Karena itulah Indikator seorang Muslim.
Saudaraku, saya yakin anda tentu terharu saat mendengar kisah Umar r.a. yang memikul sendiri sekarung gandum untuk diantarkan ke sebuah keluarga miskin yang tengah kelaparan. Berbahagialah saudaraku, jika anda punya kepedulian seperti Umar r.a. karena itulah Indikator seorang Muslim.

Tidak ada komentar: